SANTRI, TAHU DAN TEMPE



Orang madura dari dulu sampai sekarang memiliki ciri khas makanan yang sudah menjadi menu makan santapan di setiap harinya, Lauk pauk yang seolah-olah terdengar  bagaikan fi’il dan fa’il yaitu tahu dan tempe. tahu dan tempe kedengaranya sangat kental seakan bila ada tahu pasti di situ ada tempe, kalau ada fa’il pasti ada fi’il karena seperti yang telah umumnya orang madura ketahui tahu dan tempe memiliki rasa yang berbeda dengan makanan yang lainya, bahkan tahu itu bisa di jadikan dengan berbagai macam variasi lho. Bisa di jadikan tahu isi, tahu penyet, pentol tahu, dan ada jebolan baru yaitu tahu bulat ini merupakan variasi tahu terbaru. Dan masih banyak lagi maca-macam variasi tahu yang lainya.
selain tahu tempe enak di makan, ternyata di situ memiliki harga yang cukup ekonomis serta hasil yang begitu memuaskan. Tahu tempe juga memiliki bentuk yang unik di olah dengan berbagi macam bahan dan alat-alat tradisional, sehingga jauh dari bahan kimia yang nantinya akan membuat para konsumernya akan mudah terserang berbagai macam penyakit, juga tidak mengandung efek samping .
kini tahu tempe sudah tidak asing lagi bagi orang madura khususnya bagi kaum santri, mungkin baginya tahu tempe sudah bukan lauk pauk, melainkan sudah menjadi makanan pokok. Ciri khas makanan santri dengan tahu tempe terbentuk hanya dengan perspektifnya mereka sendiri. Mungkin karena mereka kadang merasa jenuh dengan tahu tempe sehingga ke ciri khasan itu terbentuk mulai dari mereka sendiri yang mengatakan “tahu tempe terus gak ada yang lain”. Dengan kata itu santri mulai membuat buming tentang perspektif mereka terhadap tahu tempe itu sendiri.
Persolan tentang tahu dan tempe sebenarnya bukan maslah dan sama sekali tiada kaitanya dengan alasan untuk berhenti mondok. Karena meski seperti itu mereka tetap saja makan tahu tempe dengan lahap dan terlihat mereka menikmati makanan itu. dan yang paling penting tahu tempe itu adalah sebuah makanan yang bisa di jadikan lauk ketika sarapan, dan menjadi  menu makan utama bagi santri pp. Miftahul ulum bettet pamekasan.

Oleh: A_Z 



Previous
Next Post »